Kamis, 22 Oktober 2015

Asal usul penyebaran soto

Soto 

Asal usul soto dan penyebarannya

Menurut Dennys Lombard (Nusa Jawa: Silang Budaya), jelas ditulis dibuku tersebut asal mula Soto adalah makanan Cina bernama Caudo, pertama kali populer di wilayah Semarang. Dari Caudo lambat laun menjadi Soto, klop bukan? Orang Makassar menyebutnya Coto, dan orang Pekalongan menyebutnya Tauto.

Makanan yang asalnya juga khas Cina ini telah menjadi bagian dari makanan masyarakat Indonesia. Dengan menyesuaikan olahan bumbu agar pas dengan lidah orang Indonesia, lahirlah kemudian Soto Semarang, Soto Kudus, Soto Madura, Soto Bangkong, dan sebagainya.

Antropolog dari Universitas Gadjah Mada, Dr Lono Simatupang, menurut dia, soto merupakan campuran dari berbagai macam tradisi. Di dalamnya ada pengaruh lokal dan budaya lain. Mi atau soun pada soto, misalnya, berasal dari tradisi China. China-lah yang memiliki teknologi membuat mi dan soun, ujarnya.

Soto juga kemungkinan mendapat pengaruh dari budaya India. Ada beberapa soto yang menggunakan kunyit. Ini seperti kari dari India, ujarnya. Karena soto merupakan campuran dari berbagai tradisi, ungkap Lono, asal usulnya menjadi sulit ditelusuri. Soto itu seperti dangdut yang mendapat pengaruh dari berbagai tradisi. Ya, sudah kita terima saja.

Bagaimana soto bisa menyebar ke berbagai daerah di Indonesia? Secara antropologi, sebuah makanan menyebar seiring dengan penyebaran manusia. Makanan yang tersebar itu kemudian bisa diterima di tempat lain. Selain itu, makanan juga menyebar karena ada proses industri. Penyebaran ini, lanjut Lono, diikuti dengan upaya pelokalan. Proses pelokalan soto mungkin sama seperti pelokalan Islam maupun Kristen di Indonesia. Inilah yang mengakibatkan muncul berbagai jenis soto di Indonesia.

sumber : http://sejarawan.wordpress.com/2008/06/03/soto-akulturasi-cina/

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar